Jumat, 20 April 2012

Channa Striata (Aruan)


Channa Striata adalah keluarga ikan gabus dan termasuk golongan ikan predator yang hidup di kolam, sungai dan air yang tergenang dan berlumpur.  

Ikan ini juga bisa ditemukan terutama di rawa-rawa, tetapi juga terjadi di sungai-sungai dataran rendah 

berkedalaman 1-2 meter.

Ikan gabus adalah sejenis ikan buas yang hidup di air tawar. Ikan ini dikenal dengan banyak nama di berbagai daerah: aruan, haruan ), kocolan , bogo , bayong, bogo, licingan  kutuk , dan lain-lain. Dalam bahsasa inggris juga disebut dengan berbagai nama seperti common snakehead, snakehead murrel, chevron snakehead, striped snakehead dan juga aruan. Nama ilmiahnya adalah Channa striata.
Bagi orang Banjarmasin sudah tidak asing lagi dengan yang namanya ikan haruan ato yang dikenal dengan ikan gabus. Ikan gabus merupakan ikan pancingan yang biasa ditemui di sungai, rawa, danau dan saluran-saluran air hingga ke sawah-sawah. Selain itu, ikan ini sering kali diasinkan dengan harga jual yang lumayan mahal. Ikan gabus menyebar luas mulai dari Pakistan di barat, Nepal bagian selatan, kebanyakan wilayah di India, Bangladesh, Sri Lanka, Tiongkok bagian selatan, dan sebagian besar wilayah di Asia Tenggara termasuk Indonesia bagian barat. Gabus dan kerabatnya termasuk hewan Dunia Lama, yakni dari Asia (genus Channa) dan Afrika (genus Parachanna). Seluruhnya kurang lebih terdapat 30 spesies dari kedua genus tersebut. Kebanyakan orang ga suka sama ni ikan karena bentuknya yang menyerupai ular, trus lagi makannya cacing, katak, anak-anak ikan, udang, insekta, dan ketam. Bahkan di Amerika Utara, ikan ini ini dan beberapa kerabat dekatnya yang sama-sama termasuk snakehead fishes diwaspadai sebagai ikan berbahaya, yang dapat mengancam kelestarian biota perairan di sana


Bagarius Yarelli Sang Monster Sungai


Bagarius yarelli adalah ikan predator jenis catfish dia memiliki nama lain Giant Devil Catfish, Goonch, Pla Kaey, Sand Shark. Ikan ini bisa ditemukan di Asia selatan dan Asia tenggara, tersebar di sungai gangga dan kali (India), sungai pharaya (Thailand), sungai mekong, sungai merah Vietnam, Malaysia sampai Indonesia juga.


Nenek moyang Bagarius dilaporkan berasal dari zaman eocene. Namun umur fosil yang ditemukan masih dalam penelitian. Fosil tertua Bagarius tercatat ditemukan di Sumatera dan India, berasal dari zaman plicene. Hingga kini, Bagarius memang banyak ditemukan di kawasan selatan dan Asia Tenggara.
Dari data penelitian yang ada, Bagarius yarrelli punya empat jenis saudara lainnya, yakni Bagarius bagarius, Bagarius suchus, Bagarius rutilus, dan Bagarius gigas. Namun, dari semua jenis itu, Bagarius yarrelli berukuran tubuh paling besar, dapat mencapai panjang 2 meter. Ikan ini tinggal di air agak dingin dan berarus agak kencang. pH kisaran (7,2-7,6) rentang suhu 18,0-23,0 ° C (64,4-73,4 ° F) dengan struktur sungai berbatu-batuan.

Makanan Bagarius yarelli adalah serangga air tawar, ikan kecil, siput kecil dan udang. Mangsa mereka kelihatan biasa-biasa saja. Tapi keluarga Bagarius, khususnya Bagarius yarrelli, dilaporkan memburu makanan secara berkelompok bak singa. Ikan ini memang selalu berada dalam kelompoknya, begitu juga ketika bermigrasi sepanjang sungai pada saat air sungai pasang dan arusnya deras.

Bagarius bagarius tersebar di kawasan Sungai Gangga dan Sungai Kali (India), Sungai Chao Phraya (Thailand), Sungai Mekong (Cina), hingga muara Sungai Merah di Vietnam dan di wilayah selatan, mulai Indocina, Semenanjung Malaysia, sampai Indonesia. Bagarius suchus banyak berasal dari Sungai Mekong dan Chao Phraya, sedangkan Bagarius rutilus lebih suka berenang di kawasan Sungai Merah dan Sungai Ma di utara Vietnam. Begitu juga si raksasa Bagarius yarrelli yang banyak ditemukan di bagian selatan dan tenggara Asia.

Klasifikasi Ilmiah ikan lele raksasa Bagarius Yarrelli
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Actinopterygii
Order: Siluriformes
Family: Sisoridae
Subfamily: Sisorinae
Genus: Bagarius
Species: B. yarrelli
Binomial name: Bagarius yarrelli
Synonyms: Pimelodus yarrelli 
(sumber: Wikipedia)

Nama lain: Giant Devil Catfish, Goonch, Pla Kaey, Sand Shark, River Yeti, Flesh-Eating Catfish.

Di negara India tepatnya di kawasan sungai Kali yang merupakan tempat masyarakat melakukan ritual pembakaran jenazah, ikan Bagarius yarelli bisa tumbuh hingga mencapai ukuran 2 meter. Menurut cerita masyarakat setempat, ikan tersebut bisa tumbuh besar karena memakan sisa jasad jenazah yang tidak habis terbakar pada saat upacara adat. Bahkan sang ikan disebut-sebut jadi ketagihan daging sehingga memangsa orang jika ada kesempatan.

Kabar berita ikan yang suka makan daging ini sangat dipercaya oleh masyarakat setempat, karena pada bulan April 1988 seorang remaja Nepal yang berusia 18 tahun dikabarkan hilang ketika sedang mandi di sungai. Kemudian tiga bulan berikutnya giliran seorang anak laki-laki hanyut lepas dari pengawasan ayahnya. Menurut saksi mata yang melihat ”hewan bertubuh panjang” menyeret mereka ke bawah air.





Di Indonesia, ikan Bagarius jenis Bagarius bagarius paling  banyak ditemukan. Di pulau Sumatera ikan ini dikenal dengan nama Ngangai sedangkan di pulau Jawa dikenal dengan nama Kelaling dan Lika. Daging ikan Bagarius ini tidak begitu disukai karena cepat busuk dan bisa menimbulkan penyakit, tetapi jika kita menengok harga ikan ini di pasaran ikan hias harganya lumayan mahal, tentunya ikan Bagarius dengan ukuran dan jenis tertentu yang dijadikan sebagai ikan hias.

Ternyata bagi sebagian penggemar ikan hias, penampilan yang menyeramkan bahkan bisa dibilang unik dari ikan Bagarius ini tidak menjadi halangan untuk menaruhnya di dalam akuarium atau kolam kesayangan.